Kemandirian anak tidak tergantung pada umur. Dia tidak akan datang sendiri. Kemandirian dibentuk dari pendidikan dan kebiasaan yang diterima anak sejak dini dari orangtuanya. Kemandirian merupakan sebuah proses yang memerlukan waktu dan harus terus-menerus dilatih.
Rio (12 bulan) setiap hari ditinggal ayah dan bundanya bekerja. Paling-paling ia rewel sebentar saat orangtuanya pamit berangkat, mungkin karena masih ingin bermanja-manja, tapi setelah itu, Rio seperti biasa lagi.
Anak-anak yang biasa ditinggal orangtua sejak dini karena bekerja akan menjadi terbiasa memenuhi kebutuhannya sendiri dan belajar mencari kesibukan sendiri. Ditambah lagi, mereka menjadi terbiasa memegang tanggung jawab.
Meninggalkan anak sendiri di rumah bersama pengasuh, apalagi untuk usia di bawah satu tahun, ada kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya, anak menjadi belajar cepat mandiri dan bertanggungjawab. Ia bisa mengetahui apa yang dibutuhkannya dan bagaimana memenuhinya. Dengan catatan, sang pengasuh sebelumnya telah diberi koridor atau batasan oleh orangtua, apa saja yang boleh dan tidak boleh dlakukan si anak.
Dalam hal ini, mesti ada kerjasama yang solid antara pengasuh dan orangtua. Sementara kekurangannya, keamanan anak menjadi taruhan. Untuk itulah perlunya mengetahui dengan jelas asal usul dan karakter sang pengasuh. Bagaimana pendekatan ia terhadap anak, dan cara ia menangani masalah anak.
Sering kali seorang anak memiliki imajinasi yang menyeramkan seperti monster, setan, atau binatang. Namun, semua ketakutan seperti itu bisa dikurangi asalkan anak sudah dilatih untuk berani dan berpikir rasional.
Misalnya, jika ada bunyi sesuatu yang aneh atau mencurigakan, jangan anak ditakut-takuti. Ajaklah anak mencari sumber bunyi. Dengan demikian, anak tahu macam-macam bunyi. Dia jadi tidak cepat takut jika mendengar bunyi yang belum pernah didengarnya.
Sebelum meninggalkan anak, sebaiknya orangtua melakukan persiapan khusus. Misalnya, menyediakan makanan yang cukup selama anak ditinggal sendiri. Baju ganti sehabis mandi, dan keperluan lainnya. Tinggalkan juga nomor-nomor telepon penting yang bisa dihubungi kapan saja oleh sang pengasuh jika terjadi sesuatu.
Selama anak ditinggalkan, orangtua sebaiknya sudah mempersiapkan sejumlah kegiatan konstruktif agar anak dapat menyibukkan diri sehingga ia tidak merasa sepi. Misalnya, jika anak tertarik melihat-lihat gambar, bisa disediakan berbagai macam bacaan atau majalah baru yang belum pernah dibaca anak. Minta sang pengasuh untuk mendongengkan. Tapi jangan memilih cerita yang seram dan tegang. Nanti anak justru ketakutan.
Jika anak sudah cukup besar, ia bisa memainkan mainan kesayangannya seperti PlayStation atau komputer. Asalkan mainan itu sudah tersambung ke listrik, anak tinggal memencet tombol saja. Sementara jika anaknya masih berusia 4-7 tahun, dia bisa melakukan permainan seperti lilin atau mewarnai.
Masalah keselamatan merupakan prioritas. Oleh karena itu, jika urusan di luar sudah selesai, segeralah pulang agar anak tidak terlalu lama bersama sang pengasuh di rumah.
Baca juga:
Perkembangan Anak – 3 Cara Melatih Sopan Santun Anak Balita
Tahapan Perkembangan Anak usia 0 sampai dengan 5 tahun
Berbohong Kecil Pada Anak, Sikap Parenting Yang Tidak Mendidik
Psikologianak.net