Tahukah anda bahwa untuk setiap 10 pernikahan di Amerika, 5 di antaranya berakhir dalam perselisihan dan perceraian yang pahit? Hal tersebut amat tragis… tetapi pernahkah anda tahu apa yang terjadi pada 5 pernikahan lainnya?
Dr. John Cuber mengatakan bahwa ada pasangan yang akan tetap mempertahankan pernikahan mereka demi kepentingan anak-anak, sementara yang lainnya melewati tahun demi tahun dengan sikap dingin. Jadi ternyata hanya 1 atau 2 dari 10 pernikahan yang mampu mencapai “keintiman” atau ikatan persahabatan, komitmen, dan saling pengertian yang mendalam.
Sebenarnya tidak ada seorang pun di dunia ini yang mengharapkan pernikahannya berantakan, tetapi kerap kali semua itu terjadi tanpa disadari. James C. Dobson, Ph.D. menyebutkan paling tidak ada tujuh pembunuh perkawinan terbesar. Pastikan bahwa keluarga Anda tidak sedang menghadapi satu dari antaranya . . . . .
Komitmen yang berlebihan dan kelemahan fisik
Hal ini terutama membahayakan pasangan muda yang sedang mencoba sebuah profesi baru atau memasuki kembali jalur sekolah. Jangan mencoba untuk kuliah, bekerja penuh, memiliki seorang bayi, dan berbisnis pada waktu yang sama. Satu-satunya saat untuk bertemu hanyalah ketika keduanya sudah amat lelah. Sangatlah berbahaya memiliki seorang suami yang terlalu memiki komitmen dan istri tinggal di rumah bersama seorang anak yang belum sekolah. Anda harus menyediakan waktu satu sama lain jika ingin kasih sayang anda tetap bersemi.
Utang yang berlebihan dan pertengkaran tentang cara penggunaan uang
Bayarlah secara kontan barang-barang yang dibutuhkan atau jangan membelinya sama sekali. Jangan memboroskan uang untuk membeli rumah atau mobil yang lebih mewah daripada yang anda mampu, sementara itu mengesampingkan pengeluaran untuk makan malam di luar, piknik dan sebagainya Tentukan penggunaan uang anda dengan bijak.
Keegoisan masing-masing pasangan
Ada dua macam manusia di dunia ini: pemberi dan penerima. Sebuah pernikahan yang melihatkan dua pemberi akan membangun pernikahan yang indah. Bagi seorang pemberi dan seorang penerima, pertengkaran merupakan acara sehari-hari. Tetapi dua orang penerima akan saling mencakar. Singkatnya, keegoisan akan menghancurkan sebuah pernikahan setiap saat.
Harapan yang tidak realistik
Kayalan romantis banyak merasuki wanita yang memasuki pernikahan dengan antisipasi akan tinggal di rumah mewah, hidup senang tanpa ada gangguan apapun. Mereka mengharapkan lebih dari kemampuan suami mereka. Kekecewaan yang diakibatkan hal ini dapat menjadi sebuah jebakan emosi. Sesuaikanlah harapan anda dengan kenyataan.
Alkohol, pornografi, judi, dan kecanduan lainnya
Alkohol atau penggunaan obat-obatan bukan saja merupakan pembunuh pernikahan, namun jadi pembunuh manusia. Sama halnya dengan pornografi, judi, dan kecanduan lainnya. Menghindarinya adalah sama seperti menghindari wabah penyakit berbahaya.
Ketidakpuasan seksual, kesepian, harga diri yang rendah, dan ketidaksetiaan
Sebuah kombinasi yang mematikan!
Kegagalan dan kesuksesan bisnis
Meraih sukses secara tiba-tiba sama bahayanya dengan jatuh bangkrut secara menyedihkan. Edward Fitzgerald pernah berkata, “Salah satu kisah tersedih yang pernah dicatat oleh para malaikat adalah catatan tentang jiwa-jiwa yang menerima kutukan karena kesuksesan.” Mereka yang memiliki kekayaan berlimpah ruah kadang kala menjadi mabuk kekuasaan dan selalu bernafsu untuk mendapat lebih. Dan saat itulah istri dan anak-anak dilupakan.