Pengertian Tanah Aluvial
Tanah Aluvial merupakan tanah endapan, yang terbentuk dari lumpur serta pasir halus yang mengalami erosi tanah. Tanah aluvial umumnya terdapat di dataran rendah, rawa-rawa, di sekitar muara sungai, lembah-lembah,maupun di kanan kiri aliran sungai besar.
Tanah aluvial memiliki kandungan pasir dan tanah liat, namun hanya sedikit mengandung unsur hara.
Proses pembentukan tanah aluvial
- Proses pembentukan tanah Aluvial sangat tergantung dari bahan induk asal tanah dan topografi.
- Tanah aluvial memiliki tingkat kesuburan tanah yang bervariasi dari rendah sampai tinggi,
- Tanah aluvial memiliki tekstur sedang hingga kasar, serta kandungan bahan organik dari rendah sampai tinggi dan pH tanah berkisar masam, netral, sampai alkalin,
- Kejenuhan basa dan kapasitas tukar kation yang dimiliki tanah aluvial juga bervariasi karena tergantung dari bahan induknya.
- Tanah Aluvial memiliki kadar pH yang sangat rendah yaitu kurang dari 4, sehingga sangat sulit untuk dibudidayakan.
Ciri-ciri tanah aluvial
Tanah aluvial memiliki beberapa ciri yang berbeda dengan jenis tanah lainnya. Ciri-ciri tanah aluvial adalah sebagai berikut:
- Tanah aluvial memiliki ciri-ciri berwarna kelabu, memiliki struktur yang sedikit lepas-lepas dan peka terhadap erosi.
- Tanah aluvial memiliki kadar kesuburan sedang hingga tinggi tergantung bagian induk dan iklim.
- Tanah aluvial memiliki pH tanah yang rendah, kurang dari 4 (empat)
- Tanah aluvial mengandung mineral yang relatif tinggi karena tanah aluvial memiliki sifat mudah menyerap air, dengan demikian banyak mineral dari air yang terperangkap di dalamnya.
- Tanah aluvial memiliki kandungan mineralnya cukup tinggi, karena jenis tanah ini terbagi menjadi tanah-tanah muda yang mudah diserap oleh air
- Tanah aluvial mengandung fosfor serta kalium yang cukup rendah ketika berada di tempat dengan curah hujan rendah.
Tanah aluvial atau diesbut juga Inceptisol, yang termasuk dalam kategori bermasalah, adalah quark sulfa karena mengandung horizon sulfur yang sangat masam (warna tanah liat). Tahap pengembangan tanah aluvial menunjukkan awal pengembangan, yang biasanya lembab atau basa selama 90 hari berturut-turut.
Secara umum, tanah aluvial memiliki lapisan Kambian, karena tanah ini belum berkembang lebih lanjut dan juga bagian terbesar dari tanah ini cukup subur. Aluvial atau Inceptisol adalah tanah dengan epipedon dan okrik, cakrawala Albik.
Karakteristik Tanah Aluvial
Tanah aluvial memiliki dua karakteristik, yaitu karakteristik fisik dan karakteristik kimia. Berikut ini penjelasannya:
Karakteristik Fisik Tanah Aluvial
Sebagai jenis tanah yang dipengaruhi oleh kecepatan air, tanah aluvial dapat dipertimbangkan secara fisik berdasarkan karakteristik berikut:
- Mereka memiliki morfologi dalam berbagai bentuk, tergantung pada deposisi dan aktivitas eksogen di dalam tanah.
- Tekstur tanah aluvial sangat berbeda, ada tekstur vertikal dan horizontal.
- Bentuknya sangat mirip dengan tanah liat, meskipun tanah aluvial cenderung mudah pecah dan pecah pada awal musim kemarau.
- Tanah aluvial umumnya terletak di pinggir atau lembah sungai.
- Tanah aluvial memiliki pori-pori karena struktur tanah liat.
- Tanah aluvial sangat bagus untuk pertanian.
- Tanah aluvial memiliki warna gelap dengan berbagai lapisan organik.
- Tanah aluvial memiliki porositas dan tekstur baik untuk pertanian.
Karakteristik Kimia Tanah Aluvial
Karakteristik tanah aluvial secara kimia terlihat dari ciri berikut:
- Proporsi besi oksida dan kapur yang bervariasi
- Proporsi, kalium fosfat, dan basa sudah cukup
- Tingkat nitrogen yang pada umumnya sangat rendah
Tanah aluvial umumnya memiliki bentuk morfologis datar dan teratur, sehingga cocok untuk kegiatan pertanian.
Pada saat musim kemarau tiba, Petani umumnya menanam gandum, kapas, jagung, tebu, tomat, beras, dll. Selama musim hujan, limpasan meningkat lagi dan mencakup endapan tanah aluvial.
Manfaat tanah aluvial
Di Indonesia tanah aluvial ini merupakan tanah yang baik dan dimanfaatkan untuk tanaman pangan (sawah dan palawija) musiman hingga tahunan. Tanah aluvial merupakan tanah yang subur dan mudah diolah sebagai lahan pertanian
Tanah aluvial juga memainkan peran penting sebagai reservoir air tanah sehingga persediaan air tanah yang disimpan di tanah aluvial dapat digunakan oleh tanaman lain sebagai cadangan makanan di awal musim kemarau.
Tanah aluvial merupakan sebagai tanah yang subur. Selain itu, lahan ini dapat digunakan untuk irigasi, sehingga petani tidak perlu khawatir jika lahan tersebut tidak memiliki air.
Kredit: ilmugeografi.com